Monday, September 10, 2007

Bid'ahnya Demokrasi

Tertundannya Keberhasilan Jama’ah Nurul Huda dalam Menggapai Khilafah di Bumi Cluwuk




Hari Ahad, 9 September 2007; pukul 15.30 adalah momen kelabu bagi perjuangan da’wah Jama’ah Nurul Huda Cluwuk dalam mengantarkan anggotanya untuk duduk di tampuk pimpinan tertinggi di bumi Cluwuk.
Kemenangan mutlak telah diraih oleh kelompok pentang da’wah dan sunnah, yang pada tahun 2001 telah berhasil mengusir jama’ah muhajiirn nisab 40 hari taskilan Markaz Pekalongan, yang membawa saudara dari Pakistan (anggota jama’ah masa 1 tahun). Sebuah kelompok yang tidak menyukai tegaknya sunnah di bumi Cluwuk; yang terus-menerus mengintimidasi dan berdaya upaya bagi berhentinya da’wah wa tabligh di sana. Dan sungguh ironis, mayoritas di sana yang tadinya mulai sadar akan kebenaran da’wah wa tabligh ala minhaji nubuwah dan bermanhaj salaf, karena mandegnya program maqomi di sana (beberapa karkun awal pindah maqomi; termasuk penulis yang pindah ke Pekalongan), mulai cenderung pada harta dan dunia. Terbukti ketika pesta PILKADES 2 hari yang lalu, kelompok massa yang memberikan suaranya untuk calon yang cenderung ‘aman’ menurut jama’ah Nurul Huda hanya mencapai 216 suara dibandingkan calon lawannya yang mencapai 419 suara.
Tapi, da’wah tidak terkesan dengan siapa yang memimpin suatu wilayah medan da’wah. Da’wah tetap jalan tanpa mulkiyah dan khilafah; karena target da’wah adalah bagaimana semua ummat Nabi SAW masuk jannah, tegaknya Qur’an dan Sunnah, sementara medannya adalah seluruh alam; tidak terkungkung oleh wilayah-wilayah di dunia yang tidak lebih besar dari satu sayap nyamuk

Wahai saudaraku jangan kalian larut dengan kesedihan yang tidak perlu; sedihlah dan ratapilah keadaan ummat; jangan ratapi kegagalan kita dalam meraih khilafah...memalukan!!!!!

Jannah yang terkecil lebih besar dari 10 kali dunia
“akhirat akbar dunia chote”
Jangan terkesan dengan bangkai kambing yang cacat (dunia)
Mencari khilafah di dunia ibarat mencari karton-karton yang rombeng mudah tertepa angin
Khilafah bagi orang beriman adalah hadiah dari Allah BUKAN upah dari perjuangan da’wah.....
Jangan pecah belah ummat dengan andil dalam percaturan politik dengan cara MUBTADI’(DEMOKRASI)
DEMOKRASI bukanlah cara perjuangan generasi Salaf untuk meneggakkan diin ini (Qur’an dan Sunnah)
DEMOKRASI adalah cara ahlul Bid’ah yang gila akan Barat dalam mencapai kekuaasan

.

Ingat ushul-ushul da’wah, sifat da’i, asas da’wah dan kalam da’wah.....

Seandainya KHILAFAH adalah tujuan, pasti dulu Nabi SAW telah menerima tawaran kaum kafir Mekah untuk menjadi raja..tapi apa kata Beliau....? ”Seandainya kau (paman Abu Talib) datangkan Bulan di tangan kiri dan matahari di tangan kanan; saya tidak akan tinggalkan da’wah’
Sekarang, yang harus kita lakukan adalah perkuat maqomi; dan juga intiqoli; kirim terus jama’ah keluar dan cari orang-orang yang mau qurban buat agamanya. Jangan terkesan dengan kelompok yang menentang da’wah; tapi berprinsiplah ’biarkan anjing mengonggong, kafilah tetap berlalu; baca dan telaah Hayatus Sahabah setiap hari. Terjebak dalam urusan kecil seperti menggapai khilafah hanya akan menghabiskan energi kita buat amal dan da’wah. Masih banyak amal agama yang bisa kita lakukan tanpa khilafah; ibadah, mu’amalah, mu’asyaraoh dan perbagus akhlak...
Khilafah hanya kita butuhkan untuk menegakkan hukum had (hukum rajam, qisos, dll yang sifatnya ”punishment and sanction”).
Lagi dan lagi khilafah adalah Hadiah dari Allah buat usaha da’wah dan mujahadah di jalan-Nya; renungi kembali surat Al Hajj, An Nur, dan As Shaff (cari sendiri ayat-ayat yang berkenaan dengan khilafah dan jihad di jalan-Nya).Kalau kita dalam usaha da’wah ini ingin cepat-cepat melihat hasil, kita bisa tergelincir menggunakan cara-cara bid’ah; yang tentunya tidak ada kejayaaan dalam perkara bid’ah. Kalau ditanya sampai kapan kita bisa sukses dengan cara seperti itu (manhaj kaum Anshor dan Muhajirin)? Jawablah:” Sampai Allah ridlo dengan perjuangan kita; artinya perjuangan kiat telah membawa ummat ini pada tingkat keimanan yang dikehendaki (diterima) oleh Allah”.


Promote Your Blog

”Karte karte marte hai
Marte marte karna hai
Dunia chothe
Akhirat maksud hai
Amal bagus,iman bagus;kesuksesan dan kejayaan di dunia yang sementara ini dan di akhirat yang selama-lamanya”

1 Komentar:

Blogger Pak Faizal berkata...

"Saya ikut berduka cita-ikut belasungkawa atas apa yang terjadi pada antum. memang persoalan maqomi kadang pelik untuk diselesaikan. dibutuhkan pengorbanan habis2an. terutama mengumpulkan karkun2 tetep berada di tempatnya tidak kemana2. inilah pentingnya hijrah dan nusrah. saling bantu. tidak merem liat kesulitan saudaranya.
karena pekerja dakwah juga manusia. tapi dia juga tidak bermental tarsan.
di sini saya buat maqomi semampu saya. biarpun sendirian baca taklim dan gerak semampunya.
Alhamdullilah meski saya sendirian masih ada 18 mohalla yang lain.
2 masjid hidup 5 amal
2 masjid 3 amal
yang lainnya ikut sunnah nabi nuh dakwahe sendirian.
kapan2 cobalah kirim jamaah 10 harian ato 3 harian dari tempat antum dan jumpa fikirmen dari tempat kami buat mudzakaroh dan bagi fikir di lapangan.
bukan hanya jumpa dan bicara teori maqomi tapi learn and practice..
gimana setuju?:o]"

@ September 11, 2007 at 8:55 PM  

Post a Comment

<< Home