Thursday, September 13, 2007

Cerita Dari Negeri Impian

Bid'ah, Cinta Harta dan Cinta Kemasyhuran dalam Da'wah


Usaha da'wah adalah sarana tarbiyyah ummat untuk mencapai kesempurnaan sifat-sifat imaniyah secara bertahap-tahap. Keluar 3, 10,40 hari atau 4 bulan adalah sarana untuk mencari atau mendapatkan celupan Allah; agar sifat/nafsu kita bisa berjalan sesuai kehendak Allah dan Rasul-Nya.Dan dengan sarana ini,telah banyak orang yang dulu bergelimang maksiyat, sekarang telah menjadi ahli ibadah, ahli ikrom dan ahli da'wah atau ahli masjid. Namun, kadang ada yang masih mempertahankan amalan bid'ah dan belum hilangnya kecintaan pada harta dan kemasyhuran.


Contoh kisah yang cukup menarik yang terjadi di negeri impian:
Begini ceritanya,

Si Badu, karkun 4 bulan, dalam PILKADES, mendukung teman kecilnya si Bolang dalm bursa calon KADES.Memang si Bolang kadang minum; tapi dia mendukung kegiatan si Badu.Tapi paman si Badu, Pak De justru mendukung si Komar; pendatang baru; yang katanya alumni pesantren; yang dulu pernah menghasut massa buat mengusir teman-teman si Badu; bahkan menghasut massa sampai Pak De mau diseret dari musola dan mo diantemi. Tapi kini justru si Badu yang akan diantemi oleh Pak De karena si Badu dianggap telah menuduh Pak De sebagai pengkhianat kampung dengan mati-matian dukung si Komar.

.
Salahkah kalau si Badu karena risau terhadap kampung dan masa depan da'wah dia mendukung si Bolang yang kadang minum; dan menyerang si Komar yang "ustad" tapi berbahaya bagi kegiatan si Badu?
Apakah benar "Ahli bid'ah lebih berbahaya dari ahli maksiyat?" Itu jadi prinsip si Badu dan teman-teman 4 bulannya....