Monday, March 31, 2008

artikel anyar

Mau Gambar Islam atau Ruh Islam?


Kalau kita jalan -jalan ke ke kota, pasti kita akan menemukan sebuah lembaga yang katanya "ISLAM". Ambil contoh lembaga perbankan yang mengaku-ngaku mempraktekkan nilai-nilai Islam; mungkin karena memakai nama berbahasa Arab. Sepintas bila kita masuk, mungkin akan kita dapati para karyawannya berbusana "MUSLIM " katanya; menyapa dengan "Assalamu'alaikum, bisa kami bantu?". Tapi apakah benar dalam praktek lembaga ini benar-benar berpihak pada kaum dhu'afa?
Ada seorang Muslim, dia statusnya masih CPNS, datang bersama kedua anaknya yang masih kecil, bersama istrinya yang bercadar datang ke sana. Ternyata mereka hendak mengajukan kredit buat perumahan; kasihan sudah 3 tahun ikut mertua terus. Dengan membawa berkas syarat-syarat yang mereka minta; pihak Bank mengatakan kira-kira 3-4 hari akan dihubungi. Tapi kenyataannya, sampai 1 bulan tidak ada khabar. Dua kali dihubungi; mereka menjawab akan segera datang guna observasi.Namun ketiga kalinya dihubungi, baru mereka mengatakan bahwa dana pinjaman tidak bisa diberikan dengan alasan "KASIHAN" kalau harus meminjam sebegitu besar.
Tapi ketika mereka hendak meinjam yang lebih sedikit untuk uang muka perumahan mereka mengatakan "TIDAK BISA". Entah kenapa? Padahal saudara mereka yanhg bekerja di SDIT ULUL ALBAB meminjam 3 juta buat beli komputer di rumah dan pasang internet saja dikabulkan; dibanding si staff TU SDIT ULUL ALBAB itu, si CPNS itu tentunya gajinya lebih besar. Entah apa yang menjadi pertimbangan pihak BANK tersebut dalam memutuskan memberi pinjaman kepada nasabahnya; mereka tidak bisa memahami.
Apakah ummat Islam itu masih begitu tersekat-sekat oleh perbagai perbedaan; ada ISLAM kaya maka sekolahnya di SDIT yang biaya sekolahnya melangit, yang bisa pinjam di bank-bank yang katanya "ISLAM". Tidakah kita akan terjebak dengan fenomena "GAMBAR ISLAM"; Islam hanya sekedar nama, papan, gedung,tapi tak punya "RUH"?
Marilah kita merenung sebentar dengan kiasan dibawah:
"Kalau ada gambar harimau mungkin kita tidak begitu takut; tapi coba saja kalau harimau itu beneran, kita mungkin takut. Kalau ada gambar apel meski mirip sekali; digigit enak ndak? Kalau apel itu beneran, nah itu baru enak dimakan"
Begitupun kalau Islam hanya sekedar gambar; Islam hanya di seminar-seminar (ISLAM kok di Seminary?)tanpa RUH; maka Islam tidak berdaya dan tidak memiliki manfa'at yang besar bagi Ummat. Oleh karena itu, marilah wahai saudaraku yang punya izzah dengan Islam jangan hanya puas dengan baju, gedung, papan nama; tapi amalkan Islam dalam segenap aspek kehidupan sebagaimana dulu para Sahabat R.anhum mempraktekkan AD-Diin ini.
Saya seorang yang memimpikan Islam sebagai Ad-Din yang bermanfa'at bagi ummat ISlam khususnya dan ummat manusia seluruh alam; bukan agama sempalan yang penuh diskriminasi dan membawa kebencian bagi ummat manusia.

2 Komentar:

Blogger Pak Faizal berkata...

"ini abudira.worpress.com ora lali tho"

@ June 14, 2008 at 1:52 AM  
Blogger Pak Faizal berkata...

"yen ora entuk kredit omah yo wis sabar wae. bacalah buku quantum ikhlas karya erbe sentanu http://abudira.wordpress.com/2008/04/23/quantum-ikhlas-the-power-of-positive-feeling/"

@ March 6, 2009 at 4:37 PM  

Post a Comment

<< Home